A.
Keselamatan Kerja
Pemasangan Unit PLC
Memasang PLC pada tempat yang tepat akan
menaikkan keandalan dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit
seperti yang tercantum pada manual sebagai berikut :
1.
Jangan
memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai berikut :
> Terkena sinar
matahari langsung.
> Suhu di bawah 0oC
atau di atas 55 oC.
> Kelembaban di bawah
10% atau di atas 90%.
> Terjadi pengembunan
sebagai akibat perubahan suhu.
> Mengandung gas
korosif atau mudah terbakar.
> Berdebu.
> Terkana kejutan atau
getaran.
> Terkena percikan air,
minyak, atau bahan kimia.
2.
Berikan
perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut :
> Terkena muatan
listrik statis.
> Terkena medan
elektromagnet yang kuat.
> Terkena pancaran
radiasi.
> Dekat dengan jaringan
catu daya.
3.
Dalam
memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan
> Berikan ruang yang
cukup untuk sirkulasi udara.
> Jangan memasang PLC
di atas perlengkapan yang membangkitkan panas seperti heater, transformer, atau
resistor berukuran besar.
> Pasang kipas atau
sistem pendingin saat suhu ruang melebihi 55 oC.
> Jangan memasang PLC
pada panel atau kabinet perlengkapan tegangan tinggi.
> Berikan jarak +
200 mm antara PLC dan jaringan daya terdekat.
> Berikan tempat yang
lapang untuk operasi dan pemeliharaan PLC.
4.
PLC
harus dipasang dalam posisi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk
menjamin pendinginan yang tepat.
Gambar Posisi
Pemasangan PLC
4.
Lepaslah
label untuk menghindari pemanasan lebih.
5.
Jangan
memasang pengawatan I/O PLC pada pipa yang sama dengan jaringan daya.
B.
Keselamatan Kerja
Pengawatan I/O
1. Kawatilah rangkaian
kendali secara terpisah dengan rangkaian catu daya PLC sehingga tidak terjadi
turun tegangan saat perlengkapan lain di-on-kan.
2. Jika digunakan
beberapa PLC, kawatilah PLC pada rangkaian terpisah untuk menjaga tidak terjadi
turun tegangan atau operasi pemutus rangkaian yang tidak tepat.
3. Kawat catu daya
dipilin untuk menjaga noise dari jaringan catu daya. Gunakan transformer
isolasi 1:1 untuk mengurangi noise listrik.
4. Dengan
mempertimbangkan kemungkinan turun tegangan, gunakan jaringan daya yang besar.
Gambar Penyambungan
Catu daya PLC
5. Sebelum menyambung
catu daya, pastikan bahwa tegangan yang tersambung sudah tepat AC atau DC.
Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke PLC yang memerlukan
catu daya DC.
6. Terminal input catu
daya terletak pada bagian atas PLC, sedangkan terminal pada bagian bawah PLC
untuk peralatan luar. Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke
terminal output catu daya PLC.
7. Kencangkan sekrup
catu daya AC, sekrup yang kendor dapat mengakibatkan kebakaran atau malfungsi.
8. Gunakan selalu
terminal crimp untuk jaringan daya PLC. Jangan menyambung kawat serabut
telanjang secara langsung ke terminal.
9. Kawatilah input ke
PLC dan Unit Ekspansi seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal catu
daya dapat dikawati bersama dengan
output PLC yang menggunakan catu daya AC.
Gambar Pengawatan
input
10.
Jika
output 24 VDC berbeban lebih atau terhubung singkat, tegangan akan drop dan
mengakibatkan outputnya OFF. Tindakan pengamanan luar harus diberikan untuk
menjamin keselamatan sistem.
11.
Kawatilah
output PLC seperti ditunjukkan pada diagram berikut ini.
Gambar Pengawatan
output
12.
Rangkaian
output internal dapat rusak saat beban yang tersambung ke output terhubung
singkat, maka pasanglah sekering pengaman pada tiap rangkaian output.
13.
Berikanlah
rangkaian Emergency Stop, rangkaian
insterlock, rangkaian pembatas, dan tindakan pengamanan sejenis pada rangkaian
kendali luar (yaitu bukan pada PLC) untuk menjamin keselamatan pada sistem jika
terjadi ketidak-normalan yang disebabkan oleh mal-fungsi PLC atau faktor luar
lainnya yang mempengaruhi operasi PLC. Jika tidak, dapat mengakibatkan
kecelakaan serius.
Diagram berikut
menunjukkan contoh rangkaian interlock.
Gambar Rangkaian
interlock
Pada rangkaian
interlock di atas, MC1 dan MC2 tidak dapat ON pada saat yang sama meskipun
output 01005 dan 01006 keduanya ON.
14.
Saat
menyambung beban induktif ke output, sambunglah pengaman surja atau dioda yang
disambung paralel dengan beban.
Gambar Pengaman
output
C.
Pengawatan I/O
Program Kendali Motor
Pengawatan I/O untuk berbagai program kendali
motor ditunjukkan pada gambar berikut :
Pengawatan I/O Program Kendali
Motor Satu Arah Putaran
Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Arah
Putaran
Pengawatan I/O
Program Kendali Motor Dua Kecepatan
Pengawatan I/O
Program Kendali Motor Sistem Start Bintang Segitiga
D.
Pengawatan Beban
Sistem Kendali Motor
Pengawatan beban pada
sistem kendali PLC sama seperti pengawatan beban pada rangkaian kendali elektromagnet karena
perbedaan kedua sistem kendali hanya terletak pada sistem kendalinya.
|
|
Gambar Pengawatan
motor operasi satu arah putaran
|
Gambar Pengawatan motor
operasi dua arah putaran
|
Pengawatan Motor
Sistem Start Bintang Segitiga
Pengawatan Motor
Operasi Dua Kecepatan
E.
Pengecekan Pengawatan
I/O
1.
Mengecek
Pengawatan Input
Pengawatan
input dapat dicek tanpa menggunakan alat pemrogram. Begitu PLC dihubungkan ke
catu daya, dengan mengonkan peralatan input, maka indikator input yang sesuai
menyala. Jika tidak demikian, berarti terjadi kesalahan penyambungan peralatan
input.
2.
Mengecek
Pengawatan Output
Pengawatan
output dapat dicek menggunakan alat pemrogram baik dengan Konsol Pemrogram atau
software ladder. Operasi yang digunakan adalah Force Set/Reset. Operasi ini
dapat dilakukan dalam mode operasi PROGRAM atau MONITOR.
Pengecekan
Menggunakan CX-Programmer
Lakukan
prosedur berikut untuk mengecek pengawatan output menggunakan CX-Programmer. Prosedur
ini akan benar jika pengawatan I/O sesuai dengan program kendali yang ada pada
PLC. Jika tidak, respon yang diberikan oleh peralatan luar tidak sama dengan
indikator output PLC.
1.
Pasanglah
pengawatan komunikasi Host Link
2.
Hubungkan
PLC ke catu daya yang sesuai.
3.
Jalankan
software CX-Programmer.
4.
Tampilkan
program ladder yang sesuai dengan pengawatan I/O yang disambung.
5.
Lakukan
transfer program dari komputer ke PLC. Jika program yang dimaksud telah ada
pada PLC, lakukan transfer program dari PLC ke komputer.
6.
Set
mode operasi ke MONITOR.
7.
Klik
kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek, kemudian klik Force>On, maka indikator output dan
peralatan output yang sesuai on. Jika tidak demikian, maka sambungan antara
output PLC dan perlatan output tidak
benar.
8.
Klik
kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek, kemudian klik Force>Cancel, maka indikator output
dan peralatan output yang sesuai off.
9.
Lakukan
langkah 7 dan 8 diatas untuk output yang lain.
Pengecekan
Menggunakan Konsol Pemrogram
1.
Set
PLC pada mode operasi MONITOR
2.
Tekan
CLR untuk membawa ke alamat awal.
3.
Tekan
OUTPUT>MONTR untuk memonitor
instruksi output.
4.
Tekan
SET untuk memaksa bit output on.
5.
Tekan
SHIFT>SET/RSET untuk memaksa bit
output off.
6.
Tekan
NOT atau Tekan SET>RSET>NOT untuk mengembalikan bit ke status aslinya.
Tes Formatif 4
Diberikan program
ladder sebagai berikut :
1.
Sebutkan
komponen input/ output yang diperlukan untuk mewujudkan program kendali di atas
!
2. Dapatkah kontak NC
0.00 diwakili oleh tombol NO ?
3. Apakah yang terjadi
jika kontak NC diwakili oleh tombol NC ?
4.
Mengapa
sumber tegangan untuk rangkaian input menggunakan arus searah ?
5.
Apa
yang terjadi jika sumber tegangan DC untuk rangkaian input terbalik
polaritasnya ?
6.
Dapatkah
rangkaian input menggunakan sumber tegangan AC ? Jelaskan alasan jawabanmu !
7.
Apakah
tujuan disediakan lebih dari satu terminal COMM pada output PLC ?
8.
Gambarkan
rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di atas !
Lembar
Kerja
MEMASANG PENGAWATAN INPUT/ OUTPUT
Bahan
dan Alat
1.
PLC
OMRON CPM1A-10CDRA......................................................................................................................... 1
buah
2.
Kontaktor
220 V, 50 Hz ............................................................................................................................... 1
buah
3.
MCB
1 fasa ............................................................................................................................................... 1
buah
4.
MCB
3 fasa ............................................................................................................................................... 1
buah
5.
Tombol
NO ............................................................................................................................................... 2
buah
6.
Motor
induksi 3 fasa ................................................................................................................................... 1
buah
7.
Kabel
NYAF 2,5 mm2................................................................................................................................ 10
meter
8.
Obeng
PHILLIPS 4 x 150 mm ....................................................................................................................... 1
buah
Keselamatan Kerja
1.
Janganlah
menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi gunakan terminal crimp
(skun) 6,2 mm.
2.
Kencangkan
baud terminal untuk menjain sambungan yang baik.
3.
Pastikan
semua bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik.
4.
Periksalah
tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC
Langkah Kerja
Memasang Pengawatan I/O
1.
Siapkan
semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Rangkailah
pengawatan input/ output sesuai gambar berikut ini
Mengecek Pengawatan Input
3.
Hubungkan
PLC ke catu daya yang sesuai.
4.
Tekan
tombol OFF, maka indikator input 00 pada PLC menyala, kemudian lepaslah
penekanan tombol OFF, maka indikator input 00 padam.
5.
Tekan
tombol ON, maka indikator input 01 pada PLC menyala, kemudian lepaslah
penekanan tombol ON, maka indikator input 01 padam.
Catatan :
Jika keadaan indikator input tidak
sesuai dengan langkah di atas berarti sambungan pengawatan input tidak benar.
Hal ini dapat disebabkan oleh kabel putus, baud kurang kencang, atau penempatan
ujung kabel dari tombol keliru. Betulkan kesalahan yang terjadi, kemudian
ulangi langkah di atas hingga semua pengawatan input benar.
Pengawatan
output juga dapat dicek menggunakan operasi yang akan dijelaskan kemudian.
Jawaban Tes Formatif
4
1.
Dua
peralatan input dan tiga peralatan output.
2.
Tidak
3.
Program
tidak dapat beroperasi secara normal, kecuali tombol 0.00 ditekan terus.
4.
Karena
sinyal input untuk sistem digital harus memnuhi sistem biner : bertegangan
penuh (on) atau tidak bertegangan (off). Ini hanya bisa diwujudkan oleh sumber
tegangan searah.
5.
Tidak
ada masalah.
6.
Tidak,
alasan seperti No. 4
7.
Untuk
memungkinkan menyambung berbagai peralatan output dengan tegangan berbeda.
8.
Gambar
rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar