Uraian Materi
A.
Menguji Coba Program
Kendali PLC
Setelah program ditransfer ke dalam PLC dan sebelum
sistem kendali PLC dioperasikan secara normal, terlebih dahulu harus dilakukan
operasi uji coba. Operasi uji coba digunakan untuk mengecek eksekusi program
dan operasi input output. Untuk operasi ini PLC diset pada mode operasi MONITOR.Peralatan output tetap off meskipun
bit outputnya on.
Pada mode operasi MONITOR, program dapat dieksekusi dan
operasi I/O dapat diaktifkan. Tetapi, masih dimungkinkan untuk menulis/
memodifikasi memori dari alat pemrogram. Dalam mode MONITOR, dapat dilakukan
operasi :
>
Melakukan
memaksa bit on atau off (force set/ reset)
>
Merubah
nilai setelan waktu timer/ counter
>
Merubah
data pada semua daerah memori.
>
Menyunting
on-line program ladder
Prosedur
uji coba program kendali PLC sebagai berikut :
1. Mengecek sambungan
pengawatan I/O
Operasi
yang digunakan untuk mengecek sambungan pengawatan I/O adalah Force Set/Reset
yaitu operasi untuk memaksa suatu bit on atau off. Bit yang dipaksa on atau off
statusnya tidak bergantung kepada sistem kendali.
Pastikan
tidak ada efek pada peralatan sebelum menggunakan operasi Force Set/ Reset.
Misalkan,
program kendali PLC berikut telah dimasukkan ke dalam PLC dan pengawatan I/O
telah disambung. Langkah-langkah pengecekan sambungan pengawatan I/O sebagai
berikut :
Menggunakan CX-Programmer
a. Beralih ke operasi
on-line
b. Set mode operasi PLC
pada MONITOR.
c. Lakukan operasi
Force>On bit output 10.00 untuk memaksa bit output 10.00 on. Indikator
output 00 pada PLC menyala dan K1 on.
d. Lakukan operasi
Force>Off bit output 10.00 untuk memaksa bit output 10.00 off. Indikator
output 01 pada PLC padam dan K1 off.
e. Lakukan operasi Force
Cancel bit output 10.00 untuk mengembalikan status asli bit output 10.00 (atau
membebaskan bit output 10.00 dari paksaan on).
f. Ulangi langkah c s.d
e untuk bit output 10.01
a. Set mode operasi PLC
pada MONITOR.
b. Tekan CLR untuk membawa
ke alamat awal.
c. Tekan SHIFT>CONT/#>1>0>0>0>MONTR
untuk memonitor bit output 10.00
d. Tekan SET untuk
memaksa bit yang ditampilkan on.
e. Tekan
SHIFT>SET/RSET untuk memaksa bit yang ditampilkan off.
f. Tekan NOT atau
SET/RSET>NOT untuk mengembalikan status asli.
2.
Menjalankan
sistem kendali tanpa peralatan I/O
Menggunakan CX-Programmer
a. Beralih ke operasi
on-line
b. Set mode operasi PLC
pada MONITOR.
c. Lakukan operasi Force
On bit input 0.01. Operasi ini seperti sedang menekan tombol Start. Program
dieksekusi seperti dalam operasi normal.
d. Lakukan operasi Force
Off bit input 0.01. Operasi ini seperti sedang melepas tombol Start. Eksekusi
program tetap berlangsung terus, karena operasi program sekarang tidak lagi
bergantung kepada status bit 0.01.
e. Lakukan operasi Force
Cancel untuk membebaskan bit input dari
operasi paksa. Eksekusi program tetap berlangsung.
f. Lakukan operasi Force
On bit input 0.00. Operasi ini seperti sedang menekan tombol Stop. Eksekusi
program berhenti.
g. Lakukan operasi Force
Cancel terhadap bit input 0.00.
Menggunakan Konsol Pemrogram
a. Set mode operasi PLC
pada MONITOR.
b. Tekan CLR untuk
membawa ke alamat awal.
c. Tekan SHIFT>CONT/#>1>MONTR
untuk memonitor bit 0.01.
h. Tekan SET untuk
memaksa bit input yang ditampilkan on. Operasi ini seperti sedang menekan
tombol Start. Program dieksekusi seperti dalam operasi normal.
i. Tekan
SHIFT>SET/RSET untuk memaksa bit yang ditampilkan off. Operasi ini seperti
sedang melepas tombol Start. Eksekusi program tetap berlangsung terus, karena
operasi program sekarang tidak lagi bergantung kepada status bit 0.01.
g. Tekan NOT atau
SET/RSET>NOT untuk mengembalikan status asli. Eksekusi program tetap
berlangsung.
h. Tekan
SHIFT>CONT/#>0>MONTR untuk memonitor bit 0.00. Operasi ini seperti
sedang menekan tombol Stop. Eksekusi program berhenti.
i. Tekan NOT atau
SET/RSET>NOT untuk mengembalikan status asli.
Catatan
:
>
Jangan
sampai lupa untuk melakukan operasi Force Cancel setelah operasi Force
Set/Reset. Jika tidak, dalam pengoperasian normal, program tidak dieksekusi
secara normal meskipun program yang dimaksud benar.
>
Jika
dikehendaki, Jalannya arus pada diagram ladder dapat dimonitor sehingga mudah
diketahui proses eksekusi program kendali. Gunakan operasi monitoring setelah
beralih ke operasi on-line dengan prosedur sebagai berikut : Klik PLC > Monitor > Monitoring.
>
Jika
dalam monitoring program ditemui kesalahan dalam penetapan bit operand, jenis
kontak NC atau NO, setelan waktu Timer/Counter dapat dilakukan penyuntingan
program sambil mengeksekusi program. Operasi ini disebut penyuntingan on-line.
B.
Mengoperasikan Motor
Dengan Kendali PLC
Pengoperasian
sistem kendali PLC sama persis dengan pengoperasian sistem kendali
elektromagnet, kecuali bahwa pada sistem kendali elektromagnet urutan kendali
dapat dimonitor melalui alat pemrogram. Oleh sebab itu mudah dalam pelacakan
kesalahan sistem kendali.
Setelah
dilakukan operasi uji coba program dan kesalahan yang ditemui dibetulkan, maka
berarti tidak ada masalah dalam operasi normal. Bedanya, operasi Force
Set/Reset bit input digantikan dengan operasi peralatan input.
Pengoperasian
sistem kendali PLC untuk berbagai operasi motor seperti dijelaskan pada
Kegiatan Belajar 2 : Teknik Pemrograman.
Pengoperasian
program kendali yang ditunjukkan pada gambar di atas sebagai berikut : Jika
tombol Start ditekan, motor berputar searah jarum jam selama 10 detik kemudian
berhenti. Lima detik kemudian, motor berputar berlawanan arah jarum jam selama
10 detik kemudian berhenti. Lima detik kemudian operasi motor berulang secara
otomatis tanpa melalui penekanan tombol Start. Tombol Stop digunakan untuk
menghentikan operasi motor setiap saat.
Rangkuman
1. Sebelum sistem
kendali PLC dioperasikan secara normal, terlebih dahulu harus dilakukan operasi
uji coba untuk mengecek eksekusi program dan operasi input output
2. Dalam uji coba
program dapat dilakukan modifikasi diagram ladder, melakukan memaksa bit on
atau off (force set/ reset), merubah nilai setelan waktu timer/ counter.
3. Operasi Force
Set/Reset bit output digunakan untuk mengecek sambungan peralatan output.
4. Operasi Force
Set/Reset bit input digunakan untuk mensimulasikan eksekusi program.
5. Pengoperasian sistem
kendali PLC sama seperti pengoperasian sistem kendali elektromagnetik, kecuali
bahwa pada sistem kendali PLC, eksekusi program dapat dimonitor.
Tes
Formatif 5
1. Apakah yang dimaksud
dengan operasi uji coba program ?
2. Untuk apa operasi uji
coba program perlu dilakukan ?
3. Dalam mode operasi
manakah uji coba program PLC dapat dilakukan ?
4. Perintah apakah yang
digunakan dalam menguji coba program kendali PLC ?
5. Hal-hal apakah yang
dapat dilakukan dalam uji coba program ?
6. Untuk apa melakukan
operasi Force Set/Reset bit output ?
7. Untuk apa melakukan
operasi Force Set/Reset bit input ?
8. Apa yang akan terjadi
jika tidak dilakukan operasi Force Cancel setelah melakukan operasi Force
Set/Reset suatu bit I/O ?
9. Apakah perbedaan
operasi uji coba dan operasi normal sistem kendali PLC ?
10. Apakah guna operasi
monitoring eksekusi program ?
Lembar
Kerja 6
Menguji
Coba Program Kendali PLC
Bahan
dan Alat
1.
Komputer
............................................................................................................................................................... 1
buah
2.
Adapter
interface CPM1-C1F01.................................................................................................................................... 1
buah
3.
Kabel
RS-232C ....................................................................................................................................................... 3
meter
4.
PLC
OMRON CPM1A-10CDRA....................................................................................................................................... 1
buah
5.
Kontaktor
220 V, 50 Hz ............................................................................................................................................ 2
buah
6.
MCB
1 fasa ............................................................................................................................................................. 1
buah
7.
MCB
3 fasa ............................................................................................................................................................. 1
buah
8.
Tombol
NO ............................................................................................................................................................. 3
buah
9.
Motor
induksi 3 fasa ................................................................................................................................................ 1
buah
10.
Kabel
NYAF 2,5 mm2.............................................................................................................................................. 30
meter
11.
Obeng
PHILLIPS 4 x 150 mm .................................................................................................................................... 1
buah
Keselamatan Kerja
1.
Janganlah
menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi gunakan terminal crimp
(skun) 6,2 mm.
2.
Kencangkan
baud terminal untuk menjamin sambungan yang baik.
3.
Periksalah
tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC
4.
Rangkailah
pengawatan interlock luar untuk mencegah hubungsingkat pada peralatan output
jika terjadi salah operasi.
Langkah Kerja
Persiapan Awal
1. Hidupkan komputer.
Tunggu hingga proses booting selesai.
2. Jalankan software
CX-Programmer. Lakukan operasi hingga ditampilkan layar CX-Programmer.
3. Buatlah program
ladder untuk operasi motor dua arah putaran
4. Pasanglah unit PLC
dan pengawatan I/O dan pengawatan beban sebagai berikut :
5. Sambunglah peralatan
komunikasi Host Link 1:1
6. Transferlah program
ke dalam PLC.
Mengecek
Pengawatan output
7. Klik PLC >
Operating Mode > Monitor untuk beralih ke mode operasi Monitor.
Mode operasi ini merupakan syarat untuk bisa menjalankan operasi Force Set/
Force Reset.
8. Klik PLC > Monitor > Monitoring untuk
memonitor jalannya arus pada pengawatan dan keadaan (status) peralatan input/
output.
9. Tempatkan kursor pada
sel dimana terdapat coil 10.00, kemudian klik PLC > Force > On. Indikator output 00 pada PLC menyala,
kontaktor K1 on, dan motor berputar.
10. Tempatkan kursor pada
sel dimana terdapat coil 10.00, kemudian klik PLC > Force > Cancel . Indikator output 00 pada PLC padam,
kontaktor K1 off, dan motor berhenti.
11. Lakukan Langkah 10
dan 11 untuk coil 10.01.
Catatan :
Jika keadaan indikator output tidak sesuai
dengan langkah di atas berarti sambungan pengawatan output tidak benar. Hal ini
dapat disebabkan oleh kabel putus, baud kurang kencang, atau penempatan ujung
kabel dari kontaktor atau motor keliru. Betulkan kesalahan yang terjadi, kemudian
ulangi langkah di atas hingga semua pengawatan output benar.
Menguji Coba Program Kendali PLC
12. Putuskan sambungan ke
beban dengan mengoffkan MCB pengaman beban motor. Ini untuk menjaga keselamatan
kerja jika terjadi kesalahan dalam pemrograman.
13. Tempatkan kursor pada
sel dimana terdapat kontak 0.01, kemudian klik PLC > Force > On. Indikator input 01 pada PLC menyala,
kontaktor K1 on, dan motor berputar searah jarum jam.
14. Klik PLC > Force > Cancel . Indikator
input 01 pada PLC padam, kontaktor K1 off, dan motor berhenti.
15. Tempatkan kursor pada
sel dimana terdapat kontak 0.02, kemudian klik PLC > Force > On. Indikator input 02 pada PLC menyala,
kontaktor K2 on, dan motor berputar
beralawanan arah jarum jam.
16. Klik PLC > Force > Cancel . Indikator
input 02 pada PLC padam, kontaktor K2 off, dan motor berhenti.
Menutup File
18.
Klik
File, close untuk menutup file.
Menutup CX-Programmer
19.
Klik
File> Exit untuk keluar dari
CX-Programmer.
Mematikan Komputer
20.
Klik
Start > ShutDown> Shutdown >
OK.
Jawaban
Tes Formatif 5
1.
Operasi
simulasi eksekusi program.
2.
Untuk
mengecek eksekusi program dan operasi input output
3.
MONITOR
4.
Force
Set/Reset
5.
Modifikasi
diagram ladder, melakukan memaksa bit on atau off (Force Set/ Reset), merubah
nilai setelan waktu timer/ counter.
6.
Untuk
mengecek sambungan peralatan output.
7.
Mensimulasikan
eksekusi program.
8.
Dalam
operasi normal, program tidak dapat dieksekusi secara normal meskipun program
yang dimaksud benar.
9.
Pada
operasi uji coba, eksekusi program melalui operasi Force Set/Reset bit input,
sedang pada operasi normal eksekusi program melalui operasi peralatan input.
10.
Untuk
melihat urutan operasi eksekusi program.
Kunci
Jawaban Tes Formatif 6
1.
Kesalahan
pemrograman, kesalahan komunikasi dan kesalahan operasi.
2.
SRCH
diikuti level pengecekan.
3.
Jika
terjadi kesalahan non-fatal operasi PLC akan tetap berlanjut, sedang jika
terjadi kesalahan fatal operasi PLC akan berhenti dan semua output PLC akan
off.
4.
(a)
ADDR OVER
(b) PROGRAM OVER
(c) NO END INSTR
(d) OPERAND ERR
5.
(a)
program telah rusak, atau memasukkan kode fungsi yang tidak ada
(b) jumlah blok
logika dan instruksi blok logika tidak cocok.
(c)
bit yang sama digunakan oleh lebih dari satu instruksi kendali bit (OUTPUT, OUTPUT
NOT, SFT(10), KEEP(1), DIFU(13), dan DIFD(14)
(d)
alamat daerah data yang ditetapkan melampaui batas daerah data (alamat terlalu
besar).
Sangat membantu dalam pengerjaan tugas dri guru saya xixixi :v, XII TITL3 HADIR BUOS :V
BalasHapusSoal tes formatir 6 mana??
BalasHapus